[Intro]
Dengan sebilah kata yang emosional, lugas, impulsif, dan cemooh

[Verse 1]
Perasaan gelisah tumbuh dari “sesuatu yang berbeda”
Apa yang berbeda? Sepertinya kau tak memahami
Perasaan terasing menggerayangi hatiku ibarat terjerat
Kebimbangan lambat laun menjadi semakin kuat

[Pre-Chorus]
Tutur kata yang emosional, lugas, impulsif, dan cemooh
“Kau berbeda” “Kau berbeda” “Kau eksentrik”
Tatapan yang menusuk

[Chorus]
Kenangan tak berharga tersimpan dalam benakku
Muncul retakan tanpa kusadari
Ahh, kudekap hatiku agar tak tumbang, tampak mulai keruh
Heei, bila kau tak memahamiku, tinggalkan aku sendiri

[Verse 2]
Aku hanya berharap kau mеnganggap bahwa semua bunga itu indah
Jangan menyerukan kеadilan dengan kata-kata yang tak kuharapkan

[Chorus]
Sungguh memilukan bila “kebahagiaan” ditentukan seseorang
Warna nan indah tampaknya tak bisa mekar
Ahh, meski mengharapkan aneka warna, malah terkena satu warna
Heei, dunia ini memang selalu seperti itu
[Bridge]
Tutur kata yang emosional, lugas, impulsif, dan cemooh
Kutuk aku, kutuk aku, kutuk aku
Bekas luka seumur hidup

[Chorus]
Aku ingin menjalani hidup dengan sedikit kepedihan
Aku tak mengharapkan makna kehidupan
Bila bisa berjumpa denganmu yang memiliki kepiluan hidup yang serupa
Aku ingin menjadi tak kasat mata yang dipenuhi dengan kelembutan yang begitu kentara
Seolah merasuki segenap tatapan dan juga kegetiran